"Menjadi mahasiswa janganlah hanya mengejar ijazah saja, kejarlah skill, jika kamu punya skill, kamu bisa makan, dimanapun kamu berada"Nasihat itu bukanlah berasal dari Dosen, Bos Perusahaan, Tokoh Terkenal, Pahlawan, Mahasiswa, Profesor, Eksekutif Muda, Aktifis Organisasi, bukan pula dari Kyai atau sosok-sosok besar lainya.
Bukan pula dari Ayah saya, atau ibu saya. Bukan dari kerabat dekat, bukan dari pacar, bukan pula dari teman.
Nasihat yang berbau "akademis" itu berasal dari seorang live enjoyer yang pernah mencicipi bangku SMK namun tidak tamat dan juga seorang difabel. Beliau adalah Pak Yunanto.
Pak Yunanto adalah teknisi yang mahir memodifikasi motor roda tiga bagi difabel agar dapat memiliki mobilitas tinggi dan mandiri.