Saturday, February 28, 2015

Dream, Life, Passion


"Beda za, rasanya bisnis ketika masih kuliah, dengan bisnis ketika sudah lulus"

Teman sharing saya yang saat itu sudah lebih dahulu lulus berkata demikian. Hm.. benar mungkin. Saya yang belum merasakanya. 

Akhir-akhir ini saya mencoba action berbisnis, memutus urat malu dan mencoba berkenalan dengan teman baru...kegagalan. Saya hanya berharap, apa yang saya lakukan akan membuka harapan-harapan saya.

Berharap. Setiap orang memiliki harapan yang tinggi akan hidupnya. Tiap orang memiliki cita-cita. Tiap orang memiliki mimpi. Namun berapa banyak orang yang bisa mewujudkan mimpinya? Semakin tua kita biasanya akan semakin realistis. Memupus semua cita-cita masa kecil.

Mimpi. Kuatkah kita mengejar mimpi?

Apakah yang kita lakukan kini sudah sesuai dengan mimpi yang kita set sebelumnya? Apakah kita masih tetap memegang mimpi kita? atau kita kikis sedikit demi sedikit seiring berjalanya waktu, dengan dalih "realistis".

Ada kutipan yang sangat menarik dari artikel Pandji Pragiwaksono disini
"Inilah masalahnya Indonesia.Di luar negri untuk sukses anda musti pintar. Di Indonesia pintar saja tidak cukup. Anda musti cerdik. Cerdik itu ilmu kehidupan, bukan ilmu sekolahan. Nah kebanyakan orang di Indonesia, hidupnya habis di sekolah tanpa benar benar pernah menarik ilmu dari kehidupan. Sudah berjam jam di sekolah, masih ditambah les pula.Itulah mengapa di Indonesia banyak zombie. Tau zombie kan? The living dead? Nah di Indonesia itu banyak yang hidup tapi tanpa kehidupan.Hanya menjalani rutinitas keseharian tanpa pernah tahu apa mimpinya, apa passionnya, apa yang akan membuatnya benar benar merasa hidup."
Apakah benar? banyak zombie?

Hidup dan melakukan sesuatu yang kita tidak tahu apa tujuanya kita melakukan itu dan merasa kesal namun tidak dapat berbuat apapun.

Ketika saya buka akun instagram, ada satu teman saya selalu posting gambar laptop dia di ruangan kerjanya dengan caption "the worst saturday at office".

Rupanya ia sebal karena harus bekerja pada hari Sabtu. Padahal dia bekerja di BUMN besar yang setiap orang ingin kerja disana.

Kenapa harus benci kerja kalo itu adalah dream company yang kita inginkan? kok bisa gasuka??

oh.. ternyata yang kita incar hanyalah prestis, dan uang. Bekerja di perusahaan besar dengan gaji besar, namun sejujurnya tidak menyukai pekerjaan yang dilakukan. Banyak kan orang seperti itu?

Kalau kita menyukai apa yang kita lakukan, bahkan mau kerja Sabtu, Minggu, Malam, Pagi, waktu Libur ataupun disaat apapun, kalau kita suka, pasti tidak akan mengeluh. Ya kan? karena kita suka..

Bahkan ketika tidak dibayar pun, kita akan suka. ya kan?

Hm...

Apakah yang kita lakukan sudah sesuai dengan mimpi? dengan passion kita?

Saya sendiri sedang belajar untuk itu.

-------------------------------
Note:

dari sebuah artikel, saya pernah membaca bahwa
"entrepreneur adalah melakukan apa yang tidak orang kebanyakan lakukan saat ini, untuk mendapatkan apa yang tidak orang kebanyakan dapatkan saat nanti"
Mencoba memulai bisnis adalah demikian. Jangankan dibayar, nombok pasti iya. Keluar tenaga, waktu, uang, pikiran. Bahkan tidur pun kepikiran. Mandi kepikiran. Lagi jalan kepikiran. Makan juga kepikiran.

Tapi apa yang di dapat? uang? boro-boro, nombok! prestis? boro-boro, dinilai rendahan bahkan tidak dianggap!

Orang yang memulai bisnis tidak mengharap uang dan prestis. Mereka hanya mengejar passion. Mereka hidup karena melakukan bisnis, berkutat dengan produk, sistem, sales, marketing, resiko, dll. Mereka tertantang. Mereka menjadi diri mereka sendiri.

Namun tetap pada akhirnya berbisnis memang harus menghasilkan uang, buat apa bisnis kalo ga dapat uang. hehe.

No comments:

Post a Comment