Wednesday, March 18, 2015

Give & Gain

"Ketika kita memberi uang kita, kita akan di kayakan. Kerika kita memberi waktu kita, kita akan disempatkan. Ketika kita memberi tenaga kita, kita akan di sehatkan. Ketika kita memberi pikiran kita, kita akan di pandaikan." 
Kata-kata tersebut selama ini masih saya yakini dan saya berusaha untuk terus membuktikanya. Akhir-akhir ini, saya mencoba untuk menantang dan membuktikan hal tersebut. Hasilnya? Sejauh ini benar.

Yang paling sering saya jumpai adalah memberi uang. Ketika saya memberi uang, untuk sedekah atau apa pun itu, pasti akan dibalas berkali-kali lipat. Hal ini pun pastinya tidak hanya saya saja yang mengalami, semua pasti pernah mengalami hal tersebut.

Saturday, February 28, 2015

Dream, Life, Passion


"Beda za, rasanya bisnis ketika masih kuliah, dengan bisnis ketika sudah lulus"

Teman sharing saya yang saat itu sudah lebih dahulu lulus berkata demikian. Hm.. benar mungkin. Saya yang belum merasakanya. 

Akhir-akhir ini saya mencoba action berbisnis, memutus urat malu dan mencoba berkenalan dengan teman baru...kegagalan. Saya hanya berharap, apa yang saya lakukan akan membuka harapan-harapan saya.

Tuesday, February 17, 2015

Life is not as simple as book


Bacalah buku, rata-rata pengarang buku menulis bukunya pada usia 35 - 50 tahun, artinya adalah mereka menulis pada saat masa-masa keemasanya. Dengan membaca satu buku, artinya Anda akan mendapatkan ilmu berdasarkan pengalaman penulis selama puluhan tahun. - Tung Desem Waringin.
 Saya suka membaca buku. Setiap kali saya membaca buku, saya merasa bersemangat. Ketika saya membaca buku, biasanya saya akan 90% setuju dengan isi buku. Saya setuju, tahu dan paham apa yang tertulis dalam buku. Tulisan-tulisan indah dalam buku, tulisan-tulisan motivasi dalam buku, kiat-kiat sukses yang ada dalam buku, saya setuju sepenuhnya.

Monday, February 9, 2015

Eagle


Dua hari terakhir, teman saya dari Malang, Faza Abadi Udayana (Faza), berkunjung ke Jogja. Sendirian.
Ketika saya tanya mau ngapain di jogja, dia hanya menjawab:
"Mau nyari inspirasi Mas.."
"Ke Jogja sendirian aja za?" 
"Iya Mas, pengen jadi independen traveller, pengen keluar dari zona nyaman. Elang itu sendirian, Bebek barengan" 
Phew, quote yang unik. "Elang itu sendirian, Bebek barengan"

Sunday, February 1, 2015

Fear


Satu hari yang lalu, hari Minggu, saya berkesempatan untuk sharing ilmu dengan adik-adik SMA di Klaten. Saya menceritakan tentang karakter-karakter yang mampu membuat seseorang menjadi sukses. Dari pemaparan sharing saya, ada beberapa pertanyaan dari teman-teman.

Rata-rata pertanyaan adalah "ketakutan".

Takut untuk gagal, takut mencoba hal baru, takut keluar dari zona nyaman.

Padahal, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Carol Dweck, Profesor Psikologi Stanford University menghasilkan temuan yang menarik. Bahwa rata-rata orang yang berani keluar dari zona nyaman akan mampu mengembangkan kemampuan otaknya. Ketika kita berani melangkah, mencoba hal baru, menantang diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman, maka neuron-neuron baru di otak akan berkembang. Sehingga kemampuan otak kita akan lebih baik dibanding sebelumnya.

Thursday, January 29, 2015

Between Life, Dream, Fail, and Weird


Lama saya tidak menulis di blog ini. Sengaja saya tidak sesering dahulu dalam menulis. Sebulan ini saya habiskan untuk mengenal diri sendiri. Mengurangi kegiatan online. Media sosial maupun blog. Sepertinya badan dan jiwa saya butuh penyegaran.

Bulan Januari. Saya habiskan dengan banyak membaca buku. Mulai dari novel, biografi, sejarah, dan lebih banyak lagi tentang bisnis. Sebulan ini, saya habiskan pula dengan menonton banyak video. Terutama video pengembangan diri dari channel TED.

Dari beberapa buku dan video yang saya baca maupun saya lihat, ada satu hal yang saya pelajari. Tentang memilih serta merancang hidup. Merancang hidup sesuai dengan mimpi. Saya juga belajar tentang kegagalan.

Thursday, December 25, 2014

University or Major? Which one?


Postingan ini mungkin lebih tepat jika dibaca oleh teman-teman SMA kelas 3 yang akan lulus dan mulai mengenal dunia perkuliahan, semoga tulisan saya ini bisa sedikit menambah referensi sebelum teman-teman memilih jurusan kuliah nanti.

So, hari Rabu kemarin saya dan teman berbincang-bincang mengenai pendidikan, dan ada pertanyaan menarik dari teman
"Mana yang lebih kamu pertimbangkan? jurusan kuliah atau universitasnya?"
Bagi saya, pertanyaan tersebut sepertinya tidak ada masalah karena saya sudah menjalani dunia perkuliahan, namun bisa jadi pertanyaan tersebut akan membuat teman-teman siswa SMA pusing dan galau.

Baiklah, disini saya akan coba memberikan pendapat saya mengenai hal tersebut. Akan saya berikan tiga tips terkait jawaban dari pertanyaan tersebut:

Thursday, December 18, 2014

Care for Nation


Beberapa hari yang lalu saya dan teman-teman terlibat dalam percakapan "urun rembug" tentang Indonesia. Kegiatan yang semula belajar english conversation itu berubah haluan menjadi membicarakan Indonesia karena beberapa keyword yang terucap seperti "dream, pembangunan, peran pemuda, nasionalisme, kepedulian, dll"

Dua kali saya berdiskusi mengenai hal itu, hari Senin dan hari Kamis lalu, dan menurut saya diskusi tersebut berakhir dengan "sad ending", bahwa nyatanya, menurut kami, Indonesia masih jauh dari negara dengan sistem yang baik dari sisi pemerintah maupun masyarakatnya.

Ada satu topik yang ingin saya tulis disini terkait diskusi tersebut yaitu tentang "kepedulian membangun Indonesia".

Teman saya, seorang mahasiswa teknik, bercerita ada kakak kelasnya yang sangat pintar dan potensial. Ia kamudian lulus dengan nilai yang memuaskan kemudian berencana untuk menjadi dosen di almameternya, namun kenyataan berkata lain, ia ditolak karena suatu alasan yang aneh, bahwa ia adalah seorang keturunan Tionghoa. Karena sakit hati, lantas ia melamar menjadi dosen di Kanada, dan ia sangat dihargai di sana, hingga sampai saat ini ia menetap di negara tersebut.

Sunday, November 30, 2014

Book


Hidup saya diwarnai dengan kehadiran buku-buku.

Saya masih ingat hingga sekarang, bahkan mungkin kakak saya juga masih ingat, bagaimana kami sewaktu kecil menghabiskan waktu di dalam kamar membaca buku-buku hadiah dari paman saya. Paman saya adalah seorang kutu buku, beliau sering sekali menghadiahi kami buku-buku bacaan anak-anak, seperti petualangan Tintin, Paman Gober, Bobo, dan Ensiklopedia anak-anak. Ada pula buku humor jaman dulu seperti Master-Q, buku yang sangat lucu dan tidak bosan-bosan saya baca bersama teman-teman.

Tidak lupa juga komik-komik seperti Dragon Ball, Kungfu Komang, Monica, Ranma, Break Shoot, Samurai-X, dan lain-lain. Saya juga tidak akan lupa waktu itu pernah membuat komik sendiri, komik Samurai-X dengan level gambaran yang sangat payah namun disukai teman-teman masa kecil saya.

Begitu pula dengan kenangan bersama sahabat ngaji saya, membeli majalah Hopla atau Fantasy selepas pengajian sore di masjid. Sempat pula dulu selama satu tahun waktu masih SMP, saya dan kakak berlangganan majalah XY-Kids.

Sunday, November 16, 2014

Push Yourself

"No Pain, No Gain ; Berakit-rakit ke hulu, bersenang-senang kemudian"
Istilah di atas sampai jaman ini sepertinya masih berlaku. Bahwa untuk mendapatkan sesuatu kita perlu untuk bekerja keras dan memaksa diri kita menuju apa yang kita inginkan.

Richard St. John telah melakukan riset selama tujuh tahun dan melakukan sekitar 500 wawancara dengan orang-orang sukses, termasuk Bill Gates di dalamnya, dan ia merangkumnya dalam buku "8 to be Great" atau Anda bisa melihat talk-nya "8 Secrets to success" di channel TED. Salah satu dari rahasia sukses yang ia dapatkan ialah "Push Yourself".

Sunday, November 9, 2014

Meaningful

"Gunung tidak perlu tinggi, yang penting ada dewanya. Sungai tidak perlu dalam, yang penting ada naganya. Jadi orang tidak perlu besar dan hebat, yang penting ada artinya"
 Quote di atas berasal dari tulisan Dahlan Iskan di buku Dua Tangis dan Ribuan Tawa yang sedang saya baca. Sebuah quote yang powerful dan mungkin adalah cerminan diri penulisnya, Dahlan Iskan sendiri. Keyword "Kerja Keras" adalah penggambaran Dahlan Iskan yang semua orang pasti setuju. Bahkan dalam bukunya "Ganti Hati" beliau berkata:
"Saya akan bersyukur atas hati baru saya dengan menghabiskan sisa umur dengan bekerja sekeras dan seefektif mungkin"
Saya setuju bahwa Bapak Dahlan Iskan adalah sosok asli Indonesia yang berjuang demi kemajuan bangsanya. Berbagai terobosan dan kontribusi pada negara telah ia berikan mulai dari memperbaiki PLN hingga BUMN ketika ia menjadi Menteri BUMN periode yang lalu. Semua yang ia lakukan adalah untuk memberi "arti" bahwa seseorang hidup memang seharusnya berguna untuk orang lain.

Monday, November 3, 2014

Care and Giving


Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari Rabu, 29 Oktober 2014 saya merasakan galau yang sangat. Saya merasa bahwa banyak sekali pikiran ruwet yang bersarang di otak saya, dan turun ke hati menjadi perasaan yang tidak karuan. Pagi itu seharusnya saya mengambil data untuk tugas akhir saya, namun, sepanjang pagi saya tidak bisa konsentrasi, dan saya seakan-akan berdiri sendiri, sepi, sama sekali tidak memperhatikan apa yang ada di sekitar saya.

Saya merasa bahwa hari itu adalah puncak komulatif beban pikiran dan moral yang saya rasakan atas segala tindakan di luar batas dan beresiko yang saya lakukan akhir-akhir ini. Saya merasa segalanya menumpuk menjadi satu. Pagi itu, saya merasa bahwa tidak ada lagi seseorang yang bisa saya jadikan 'tempat sampah' karena saya menganggap bahwa apa yang saya rasakan sudah sangat kompleks. Bahkan pacar saya, yang selama ini selalu memberi saya support atas segala apa yang saya lakukan, tidak bisa membuat hati ini merasa tenang.

Saturday, October 18, 2014

Be Honest to Ourself


Satu minggu yang lalu, pada hari yang sama seperti hari ini, di waktu yang hampir sama pula, saya dan teman-teman Students Care melakukan kegiatan rutin kami yaitu berkunjung ke SMA di Klaten dan memberikan sosialisasi mengenai jurusan kuliah. 

Kebetulan saya masuk di kelas yang kata teman-teman, kelas favorit. Kenapa favorit? karena siswa-siswi nya aktif dan sangat mendukung kegiatan kami selama ini.

"Ritual" pembuka untuk mengawali sosialisasi biasanya kami mengajak siswa untuk melakukan ice breaking agar suasana kelas menjadi cair dan lebih fun. Pada saat itu saya mengajak teman-teman satu kelas semua untuk menuliskan mimpinya pada satu kertas, selama 5 menit kami semua menulis mimpi-mimpi kami, begitu pula dengan saya yang menulis mimpi saya di papan tulis.

Wednesday, October 1, 2014

Klaten, Balairung Klaten Association


Postingan ini saya tujukan untuk teman-teman saya di Keluarga Mahasiswa Klaten UGM "Balairung Klaten Association" (Bklass).

Bklass itu Ga Penting

Teman, statement "Bklass tidak penting" banyak sekali saya dengar dari orang lain. Mereka yang juga berasal dari Klaten menyatakan hal demikian, mereka menganggap bahwa Bklass hanyalah main-main belaka, hanyalah menghambur-hamburkan waktu, menghambur-hamburkan uang.

Beberapa statement seperti
"Bklass itu ga jelas" atau "Bklass itu hanya membuat sibuk" atau "Bklass membuat nilaiku turun" atau "Bklass tidak berkelas, tidak eksklusif" atau "Bklass itu ndeso" atau "Bklass tidak punya sistem".dll

Sunday, September 28, 2014

Teachers

"Guru, kita bisa mengatakan banyak hal tentang kekurangan mereka, tapi lupakah kita bahwa kita adalah produk dari mereka. Kita bisa menjadi orang karena didikan mereka. Kita suka lupa untuk mengapresiasi mereka. Pernahkah kita secara langsung berterima kasih dengan mereka?" - Bagus Arya Wirapati
Entah mengapa setiap saya mendengar atau membaca buah pikiran dari para pengajar muda, selalu ada saja inspirasi yang saya dapatkan dari mereka. Beberapa waktu lalu saya melihat TEDxUI dari Bagus Arya, seorang Pengajar Muda yang mengajar di Rupat, Bengkalis, Riau. Saya setuju bahwa kita sangat jarang sekali mengapresiasi kebaikan dari guru. Saya menyadari bahwa saya pribadi sangat kurang sekali berterima kasih kepada mereka. Maka tulisan ini saya dedikasikan kepada guru-guru saya, agar namanya tidak hilang dan tercatat dalam sejarah, baik bagi saya pribadi maupun untuk masyarakat, khususnya yang mengenal sosok-sosok yang namanya ada di dalam tulisan saya ini.

Pertama, Terima kasih saya kepada Bapak Jajang Susatya dan Ibu Sukamti, Ayah dan Ibu saya yang telah memberikan lebih dari apa yang saya butuhkan, memberikan kasih sayang yang tidak dapat dibeli, tidak dapat tergantikan. Terima kasih atas segala ilmu kehidupan yang diajarkan kepada saya, ilmu untuk selalu menjadi pribadi yang rendah hati dan selalu taat kepada ajaran agama. Ayah dan Ibu saya tidak pernah lelah untuk menjadi "alarm hidup" yang selalu membangunkan anaknya yang malas untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Ayah dan Ibu yang selalu peduli kepada masa depan anaknya.