Tuesday, February 17, 2015

Life is not as simple as book


Bacalah buku, rata-rata pengarang buku menulis bukunya pada usia 35 - 50 tahun, artinya adalah mereka menulis pada saat masa-masa keemasanya. Dengan membaca satu buku, artinya Anda akan mendapatkan ilmu berdasarkan pengalaman penulis selama puluhan tahun. - Tung Desem Waringin.
 Saya suka membaca buku. Setiap kali saya membaca buku, saya merasa bersemangat. Ketika saya membaca buku, biasanya saya akan 90% setuju dengan isi buku. Saya setuju, tahu dan paham apa yang tertulis dalam buku. Tulisan-tulisan indah dalam buku, tulisan-tulisan motivasi dalam buku, kiat-kiat sukses yang ada dalam buku, saya setuju sepenuhnya.


Namun ketika saya mencoba melakukanya.... hm.... Susahnya minta ampun!

Kata-kata seperti ini:
"Tundalah kesenanganmu untuk kesuksesan jangka panjang, get out from your comfort zone!!"
"Latihlah leadership sedini mungkin, karena akan membantumu seumur hidup"
"Berinvestasilah untuk hal-hal leher ke atas"
"Carilah mentor agar kesuksesan mu lebih cepat"
"Don't think too much, just do it"
"Do, fail, learn from it"
"Have a persistance, persistance is the key of success"
"Bermimpilah yang tinggi"
dan ratusan kata-kata yang pasti saya tahu, paham, dan setuju. Namun, setelah saya coba untuk melakukanya... SYUPER DYUPER SYULIT!!!! 

Saking sulitnya sampai saya lebay seperti ini. Otak terasa penuh, jungkir balik, dan penat luar biasa. Saya tidak tahu apakah karena saya yang bodoh atau memang benar-benar sulit?

Dua tiga hari ini saya merasakan tekanan luar biasa dari luar maupun dari dalam. Tekanan dari luar adalah ketika saya melihat di sekitar saya, banyak orang yang cuek bebek mengurusi dirinya sendiri dan hidup nyaman. Saya melihat hal itu sangatlah menggiurkan. Tekanan dari dalam adalah ketika saya ragu pada diri saya sendiri, sampai batas mana saya akan memberontak?

Saya tidak tahu, apakah pemberontakan saya ini brilian atau bodoh.

btw, saya menulis artikel ini juga merupakan pemberontakan saya, yang harusnya saya nulis skripsi tapi malah bikin artikel.

Memberontak itu tidak enak, keluar dari zona nyaman tidak enak, mencari identitas diri sendiri itu tidak enak, memilih jalan hidup sendiri itu tidak enak, gagal itu tidak enak, menunda kesenangan itu tidak enak, menjadi orang yang berbeda itu tidak enak, mencoba untuk merubah sesuatu itu tidak enak, menjadi orang yang peduli itu tidak enak, menjadi orang yang memulai sesuatu itu tidak enak,

Yang enak itu ya, berhasil, nyaman, tenang, melakukan sesuatu yang disuka tanpa mikirin orang lain, ikut-ikutan orang lain, asal terima hasil, kerja dikit duit banyak,  lepas tanggung jawab, bermalas-malasan, itu enak luar biasa.

Yang saya takutkan adalah, apa yang saya lakukan ini salah. Haduh, saya saat ini sedang dalam kondisi tidak yakin dengan diri saya sendiri.

Btw, susah lho untuk menjadi selalu positif dalam kehidupan.

Bersyukurlah orang-orang yang selalu positif dalam kehidupan, seperti misalnya Pak Mario Teguh yang selalu berpositif thinking tiap hari, tiap jam, tiap menit, tiap detik. Tiap saya melihat postingan instagram beliau, isinya adalah kata-kata semangat, motivasi yang membangkitkan jiwa, yang menohok, menyindir, tetapi benar. Benar sekali apa yang diomongkan beliau. Dan saya setuju sekali 100%.

Seperti quote beliau yang ini, saya setuju sekali
"Anak muda lemah: Tapi itu sulit, gak gampang! gak semudah membalikan telapak tangan, males ah!. Anak muda super: Saya tahu itu sulit, tapi harus saya coba! Orang lain sudah bisa, mengapa saya tidak? NO PAIN NO GAIN!"
Yeah saya setuju SUPER! SUPER SETUJU! 

Akhir kata, saya menasihati diri saya sendiri bahwa.... NO PAIN NO GAIN memang, tapi PAIN itu tetep menyakitkan dan tidak mengenakkan.

Lalu ada lagi quote "positif" seperti ini:
"Sukses adalah berdamai dengan rasa sakit, kekecewaan serta kebahagiaan"


Wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment