Tuesday, April 15, 2014

Stay Strong!


Dosen saya pernah bilang:
"Lebih baik Anda salah dan gagal saat masih menjadi mahasiswa. Karena saat ini kegagalan dan kesalahan tersebut hanya ditanggung oleh Anda sendiri. Jangan sampai suatu ketika Anda melakukan kesalahan yang harus ditanggung oleh orang banyak saat Anda sudah bekerja nanti."
 Perkataan tersebut benar-benar saya ingat dan saya pahami hingga sekarang. Dan sepertinya saya setuju dengan konsep tersebut. Namun, kenyataanya banyak mahasiswa yang "mencari aman", mahasiswa tersebut tidak berani untuk mencoba hal-hal baru. Istilah umumnya tidak mau keluar dari "comfort zone". Banyak sekali mahasiswa di lingkungan saya yang melakukan kegiatan yang "itu-itu" saja, tanpa mau untuk mengexplore lebih jauh peluang-peluang yang tersebar selama menjadi mahasiswa


Kenapa demikian?

Salah satu penghambatnya adalah "takut gagal."

Saya banyak menemui situasi-situasi yang menjurus pada perasaan "takut gagal". Misalnya dalam organisasi, saya sering mendapati momen khusus dimana fenomena "takut gagal" banyak terjadi, yaitu saat Penunjukan menjadi Ketua. Entah menjadi Ketua Organisasi, Ketua Event, Ketua Divisi.dll

Pernah suatu ketika saya mengikuti sebuah suksesi (pergantian kepengurusan) ketua departemen suatu organisasi mahasiswa jurusan. Saat itu ketua periode sebelumnya memberikan kesempatan kepada anggota angkatan berikutnya untuk bersedia secara sukarela menunjuk diri sendiri untuk menjadi ketua. Ternyata, dari 10 mahasiswa, tidak ada satu pun yang bersedia menjadi ketua. Setelah itu diberilah kesempatan kedua, kali ini dengan menutup mata, siapa tahu mereka malu untuk unjuk diri, namun setelah anggota menutup mata dan diberikan kesempatan untuk mengajukan diri, tetap saja tidak ada yang bersedia menjadi ketua.

Sempat terpikir untuk menunjuk saja, namun menunjuk seseorang untuk menjadi ketua adalah cara yang kurang baik, menunjuk orang untuk menjadi ketua seakan-akan menandakan bahwa tidak ada satu pun anggota yang peduli dengan organisasi tersebut.

Akhirnya ketua periode sebelumnya memberikan motivasi, bahwa menjadi ketua itu baik dan tidak ada ruginya. Teman-teman dari periode sebelumnya juga ikut memberikan motivasi agar anggota tersebut berani untuk mencalonkan diri sebagai ketua. Setelah diberikan motivasi, kemudian dibuka kembali kesempatan kepada anggota yang ingin menjadi Ketua, tetap dengan menutup mata.

Namun apa yang terjadi, tetap saja tidak ada satu pun yang unjuk tangan. Lalu diberikan kesempatan kembali dengan menghitung 10 hitungan, apabila sampai 10 hitungan terpaksa Ketua periode berikutnya akan di tunjuk.

Hitungan dimulai,
10 ...
9...
8...
7... (masih belum ada yang tunjuk tangan)
6..
5..
4.. (masih tetap nihil)
3..
2..
1..
0..

Hingga hitungan ke "0" masih tetap tidak ada yang menginginkan menjadi ketua. Akhirnya satu per satu anggota ditanya alasanya. Alasan sangat bermacam-macam, ada yang sibuk ini itu, ada yang pengen fokus kuliah, ada yang merasa tidak pantas, ada yang ga setuju dengan sistem sekarang, ada yang punya keinginan namun masih takut untuk mencalonkan diri, ada yang tidak ingin menjadi ketua namun ingin menjadi wakil saja.

Menurut saya pribadi, sepertinya alasan tersebut salah satunya karena takut. Mari coba kita analisis satu persatu

  • Alasan "sibuk ini itu": alasan ini muncul karena orang tersebut takut, ketika dia menjadi Ketua maka akan menambah kesibukanya, dan ketika menambah kesibukanya maka bisa jadi banyak hal yang tidak terurus, dan apabila tidak terurus maka hasilnya akan gagal. takut gagal?
  • Alasan "Fokus kuliah" : alasan ini muncul karena orang tersebut takut ketika menjadi ketua dia Gagal mendapatkan nilai kuliah yang baik karena kesibukan menjadi ketua. Takut gagal?
  • Alasan"merasa tidak pantas" : kalau tidak pantas lalu kenapa? apa tidak ingin mencoba belajar agar menjadi pantas? apakah menyerah begitu saja? Kenapa tidak ingin mencoba belajar agar menjadi pantas saja? takut gagal kah?
  • Alasan "Ga setuju dengan sistem sekarang" : Kenapa hanya tidak setuju saja, kenapa tidak mencoba untuk menjadi ketua lalu menerapkan sistem yang lebih baik? takut gagal?
  • Alasan "Hanya ingin menjadi wakil" : Kenapa tidak jadi ketua saja sekalian? apa takut saat menjadi ketua lalu GAGAL dan harus bertanggung jawab dengan itu? lebih ingin menjadi orang yang berada di belakang orang besar karena takut bertanggung jawab? takut gagal?
  • Alasan "Takut mencalonkan diri" : Kenapa takut? apakah takut setelah mencalonkan diri, lalu malah tidak terpilih lalu merasa malu? takut gagal?

Kenapa takut gagal?

Karena gagal itu tidak enak, gagal itu malu, gagal itu menyakitkan, gagal itu bikin down, gagal itu bikin galau, daripada gagal mending cari aman saja.

Memang benar seperti itu adanya, namun
  • Kolonel Sanders mengalami penolakan resep 1009 kali sebelum sukses membuat KFC (ini)
  • Walt Disney ditolak idenya 302 kali sebelum akhirnya mendapat dana untuk membuat Disney Land (ini)
  • Steven Spielberg ditolak dua kali di Sekolah Film University of Southern California sebelum mendapatkan penghargaan Academy Award (ini)
  • JK.Rowling ditolak 12 penerbit buku (ini)
  • Gagal hidup normal? Austis? Cacat Mental? Albert Einstein bisa membuktikan kejeniusanya (ini)
  • Tidak bisa mendengar? Beethoven buktikan bahwa ia komposer termahsyur dunia (ini)
  • Langganan gagal, Abraham Lincoln sering gagal (ini)
  • Tuli, bodoh, gagal 10.000 kali? Alva Edison berhasil menerangi dunia (ini)
  • Drop Out kuliah?? Mark Zuckerberg, Bill Gates, Steve Jobs, Larry Page & Sergey Brinn jadi CEO

Memang tidak mudah, namun yang saya yakini adalah
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)
So,

Stay Strong guys!

-----------------------------------------------------------------------

"Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih kesuksesan" - John F. Kennedy

No comments:

Post a Comment